Gangguan Jiwa Bipolar
Gejala paling penting gangguan jiwa
bipolar berhubungan dengan terjadinya serangkaian perubahan suasana
hati yang naik turun. Selama duasana hati dalam keadaan yang sedang naik, si
penderita bisa sangat senang, sangat penuh energi dan terlihat sedikit lebih
dari biasanya. Pada sebagian orang, fase maniak menjadi terlalu tinggi sehingga
membawa mereka ke dalam keadaan yang disebut hipomania - saat di mana mereka
menjadi sangat hiperaktif sehingga mereka terputus dari kenyataan dan bertingkah
gila. Jika hal tersebut terdengar seperti keadaan yang menciptakan rasa sakit
saat di alami, hal itu tidak sepenuhnya benar. Orang yang berada dalam keadaan
ini dapat menjadi sangat bahagia. Jika mereka bersifat artistik, mereka dapat
mengalami saat-saat paling kreatif selama masa ini - contohnya seperti Van Gogh.
Bipolar disorder (manic-depressive)adalah
penyakit otak yang menyebabkan perubahan-perubahan yang tidak biasa pada
suasana hati, energi, tingkat-tingkat aktivitas, dan kemampuan untuk melakukan
tugas-tugas harian.. Seseorang yang mengidap Bipolar Disorder biasanya sering
merasa euphoria berlebihan (mania) dan mengalami depresi yang sangat berat.
Periode mania dan depresi ini bisa berganti dalam hitungan jam, minggu maupun
bulan. Ini semua tergantung masing-masing pengidap. Banyak orang, yang
mengalami periode singkat emosi yang intens, mungkin tidak menyadari mereka
mengidap Bipolar Disorder.
Penyakit bipolar seringkali berkembang pada
akhir masa remaja seseorang atau pada tahun-tahun awal masa dewasa. Paling
sedikit setengah dari semua kasus-kasus mulai sebelum umur 25 tahun. Beberapa
orang-orang mempunyai gejala-gejala pertama mereka selama masa kanak-kanak,
sementara yang lain-lain mungkin mengembangkan gejala-gejala jauh kemudian
dalam kehidupannya
Gangguan Jiwa Bipolar
Perasaan senang dan sedih muncul secara tidak
menentu dan berlangsung tiba-tiba termasuk dalam kategori gangguan penyakit
jiwa bipolar. Bipolar itu sendiri adalah gangguan afektif bipolar. Mood atau
keadaan emosi internal merupakan penyebab utama dari gangguan ini. Biasanya
gangguan ini berujung pada kematian.
Bipolar memiliki dua kutub, yaitu manik dan
depresi. Gangguan ini bersifat episode yang cenderung berulang, menunjukkan
suasana perasaan atau mood dan tingkat aktivitas yang terganggu.
Kadang penderita memiliki perasaan atau yang
bisa disebut sebagai mood meninggi, energi dan aktivitas fisik dan mental
meningkat atau episode manik atau hipomanik. Pada waktu lain berupa penurunan
mood, energi dan aktivitas dan mental berkurang (episode depresi).
Episode manik biasanya mulai dengan tiba-tiba
dan berlangsung antara dua minggu sampai lima bulan. Sedangkan depresi
cenderung berlangsung lebih lama. Episode hipomanik mempunyai derajat yang
lebih ringan daripada manik.
Mereka yang mengalami gangguan bipolar ini
beralih dari perasaan sangat senang dan gembira ke perasaan sangat sedih atau
sebaliknya. Dua kutub mood tinggi dan rendah, saling bergantian. Di antara
episode peralihan mood ini bisa saja orang megalami mood yang normal. Bisa
dikatakan bahwa insiden gangguan bipolar tidak tinggi antara 0,3-1,5 persen.
Tapi angka tersebut belum termasuk yang misdiagnosis. Gangguan jiwa bipolar
saat ini sudah menjangkiti sekitar 10 hingga 12 persen remaja di luar negeri.
Di beberapa kota di Indonesia juga mulai dilaporkan penderita berusia remaja.
Risiko kematian terus membayangi penderita bipolar dan itu lebih karena mereka
mengambil jalan pintas.
Episode pertama bisa timbul mulai dari mata
kanak-kanak sampai tua. Kebanyakan kasus terjadi pada dewasa muda berusia 20-30
tahun. Semakin dini seseorang menderita bipolar, risiko penyakit akan lebih
berat, berkepanjangan, bahkan sering kambuh. Sementara anak-anak berpotensi
mengalami perkembangan gangguan ini ke dalam bentuk yang lebih parah dan sering
bersamaan dengan gangguan hiperaktif defisit atensi.
Orang yang berisiko mengalami gangguan
bipolar adalah mereka yang mempunyai anggota keluarga mengidap penyakit
bipolar. Penyebab bisa karena Genetik,Fisiologis,Lingkungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar